Pages

Dani Darmawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 19 November 2014

Teori - Teori Psikologi Perkembangan


 Teori - Teori Psikologi Perkembangan
 Macam-Macam Teori Psikologis Pekembangan :
ª      Teori pekembangan biologis.
ª      Teori pekembangan psikodinamika.
ª      Teori pekembangan lingkungan.
ª      Teori pekembangan kerohanian.
ª      Teori pekembangan empirisme.
ª      Teori pekembangan nativisme.
ª      Teori pekembangan konvergensi.
ª      Teori pekembangan rekapitulasi.
ª      Teori kemungkinan berkembang.
ª      Teori perkembangan menurut psikologi fenomenologis.
ª      Teori interaksionisme.
ª      Teori perkembangan menurut pskologi kognitif.
ª      Teori behavior dan belajar sosial.

v  Penjelasan Masing-Masing Teori :
ª      Teori Biologis : Teori ini dipengaruhi oleh bakat,perkembangan tidak terjadi secara spontan, dan jika perkembangan telah maju tidak dapat mundur lagi. Pengaruh lingkungan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan ikut menetukan sifat dapat terlihat yang dimiliki organisme dalam periode tertentu ( fenotype ). Kelemahan teori nampak pada penelitian anak kembar. Anak kembar identik yang dibesarkan dalam lingkungan berbeda, mengalami proses perkembangan  Anak bukan merupakan makhluk relatif, yang berbeda pula. Tetapi ia juga secara aktif mencari dan menemukan kesempatan untuk mengembangkan pribadinya.
ª      Teori Lingkungan : Teori ini berpendapat bahwa lebih mementingkan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak termasuk teori- teori belajar dan teori-teori mengenai sosialisasi yang bersifat sosiologis. Kedua macam teori ini sebetulnya sama karena prinsip sosialisasi itu adalah suatu bentuk belajar sosial. Hal ini juga berlaku bagi enkulturasi, yaitu memperolehnya pola-pola tingkah laku kulturnya sendiri.
ª      Teori Psikodinamika : Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif,yakni keteganggan yang ada dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya ditengah lingkungannya. Unsur-unsur yang sangat ditentukan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainya. Para teoritis psikodinamika percaya bahwa perkembangan merupakan suatu proses aktif dan dinamis yang sangat dipengaruhi oleh dorongan- dorongan atau impuls-impuls individual yang dibawa sejak lahir serta pengalaman- pengalaman sosial dan emosional mereka.
ª      Teori Ilmu Kerohanian (1833-1911) : Teori ini berpendapat bahwa gejala-gejala psikis seseorang tidak mungkin dapat diterangkan seperti halnya dilakukan pada gejala-gejala fisik. Hal itu dapat dilakukan pada gejala fisiologi seperti misalnya pada permulaan pemasakan seksual (pubertas atau permulaan masa remaja). Pemasakan seksual adalah suatu gejala psikologis tetapi remaja memberikan suatu arti dalam keseluruhan struktur psikologinya.
ª      Teori Interaksionisme : Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau perilaku anak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya. Maksud perkembangan kognitif seorang anak bukan merupakan perkembangan yang wajar, melainkan ditentukan interaksi budaya. Pengaruh datang dari pengalaman dalam berinteraksi budaya serta dari penamaan nilai-niai lewat pendidikan (disebut transmisi sosial) itu diharapkan mencapai suatu stadium yang disebut ekuilibrasi yakni keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi pada diri anak.
ª      Teori Perkembangan Menurut Psikologi Kognitif : Teori ini lebih menitik beratkan pada proses kognisi atau proses mental seseorang juga pada proses aktivitas internal manusia. Aktivitas manusia menurut psikoogi kognitif adalah suatu proses mental yang berkaitan dengan thinking (berfikir) dan memori (ingatan). Teori ini bisa disebut dengan “information processing theory” karena proses mental ini berkaitan dengan bagaimana manusia memproses informasi yang masuk ke dalam jaringan pikiran dan ingatan untuk selanjutnya direproduksi kembali.
ª      Teori Behavior dan Belajar Sosial (Perilaku) : Teori ini berpendapat bahwa kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang bersifat umum mengenai otot- otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal sebagaimana terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada pengeluaran air mata, keringat. Di luat tradisi behavioral, berkembang keyakinan bahwa perkembangan adalah perilaku yang dapat diamati, yang mempunyai 2 halyang dipelajari yaitu melalui pengalaman dan lingkungan. 
ª      Teori Perkembangan Menurut Fenomenolofis Dari Fenomenologis : Teori ini berpendapat bahwaa setiap pelajaran harus meaningful bagi manusia dan kemanusiaan, karena manusia adalah makhluk social di samping juga sebagai makhluk individual. Materi pendidikan yang baik adalah yang sebanyak-banyaknya memiliki fungsi pengembangan proses sosialisasi anak, sehingga proses belajar itu tidak bersifat individual saja, melainkan juga harus berlangsung secara kompak. Sebab secara kodrati manusia membutuhkan bantuan atau pertolongan orang lain. Karena itu dengan belajar kelompok, anak akan saling bantu dan saling tolong- menolong. Selanjutnya, untuk mengembangkan kemampuan eksplorasi pada anak, ia harus diberi kesempatan untuk bekerja mandiri.

 
ª      Teori Konvergensi : Teori ini berpendapat bahwa jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang, yakni faktor bakat dan pengaruh lingkungan, keduanya tidak dapat dipisahkan seolah- olah memadu, bertemu dalam satu titik. Di sini dapat dipahami bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan (pengalaman) yang baik serta ditopang oleh bakat yang merupakan pembawaan lahir.
ª      Teori Rekapitulasi : Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia.
ª      Teori Kemungkinan Berkembang  : Teori ini berpendapat bahwa anak adalah makhluk manusia yang hidup, ada alasan-alasan dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia membutuhkan perhatian dan perlindungan agar  perkembangan anak terjadi dengan baik.
ª      Teori Nativisme : Teori ini berpendapat bahwa anak yang lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami. Dan pembawaan (nativus=pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. Pengaruh lain dari luar tidak akan mampu mengubah pembawaan anak.
ª      Teori Empirisme : Pandangan dari teori ini yaitu, saat anak lahir ke dunia, perkembangan ditentukan karena adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran. Anak yang lahir dianggap dalam kondisi kosong, putih bersih seperti meja lilin ( tabularasa ) ,maka pengalaman ( empiris ) anaklah yang menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.

0 komentar:

Posting Komentar